Jalan Hidup
Karangan yang berasal dari jejak-jejak fikiran~
Sabtu, 27 Februari 2016
Not Lagu Tears are Falling Ost 49Days
Saya baru saja selesai nonton drama Korea di salah satu stasiun televisi yang berjudul 49days. Walau drama ini sudah lama, jujur saja saya baru nonton sekali :'D Dan benar-benar jatuh cinta sama urri scheduler alias Jung Il Woo :D Suka banget sama salah satu soundtracknya yang berjudul "Tears are Falling" menyentuh sekaliii :') Berikut saya lampirkan not angka dari lagu tersebut. Maaf kalau ada kesalahan :)
Jumat, 09 Mei 2014
Makalah Pandangan Etika Kristen Tentang Miras
KATA
PENGANTAR
Puji
syukur saya haturkan kehadirat Tuhan kita Yesus Kristus atas berkat dan
karunia-Nya saya dapat menyelesaikan tugas makalah Etika Kristen yang berjudul
“Pandangan Etika Kristen tentang Miras”. Dan saya mengucapkan terimakasih kepada
dosen pembimbing Etika Kristen Pdt.Benget Rumahorbo, M.Th yang telah memberi
tugas ini kepada saya.
Makalah ini merupakan hasil dari tugas
mandiri bagi para mahasiswa, untuk mempelajari lebih lanjut mengenai Pandangan
Etika Kristen tentang Minuman Keras dan Efeknya bagi kehidupan manusia.
Saya
berharap makalah ini dapat menambah wawasan kita mengenai Minuman Keras di
tinjau dari segi Etika Kristen. Saya menyadari di dalam penulisan makalah ini,
masih terdapat kekurangan-kekurangan dari apa yang diharapkan. Oleh karena itu,
saya berharap adanya kritik dan saran serta perbaikan yang membangun untuk
makalah ini.
Semoga
makalah ini dapat dipahami dan berguna bagi kita yang membacanya. Saya mohon
maaf jika terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan. Atas kritik dan
sarannya saya ucapkan termakasih.
Medan, April
2014
Penulis
DAFTAR ISI
Kata
Pengantar........................................................................................... i
Daftar Isi..................................................................................................... ii
Bab I
Pendahuluan.................................................................................... 1
A. Latar
Belakang.............................................................................. 1
B. Rumusan
Masalah........................................................................ 1
Bab II
Kajian Teoritis................................................................................. 2
A. Etika
sebagai Tugas dari Ajaran tentang Perintah Allah............... 2
B. Tentang Minuman
Keras............................................................... 2
Bab III
Pebahasan...................................................................................... 4
A. Pengertian
Minuman Keras........................................................... 4
B. Factor Penyebab
Minuman Keras................................................. 4
C. Dampak
Minuman Keras............................................................... 5
D. Upaya
Penanggulangan Terhadap Minuman Keras...................... 6
E. Tinjauan
Etika Kristen.................................................................... 6
1.1 Pandangan
Alkitab Terhadap Minuman Keras........................ 7
1.2 Tokoh-tokoh dalam Alkitab...................................................... 9
Bab IV Kesimpulan dan Saran................................................................. 12
Daftar Pustaka........................................................................................... 13
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Budaya
minum minuman keras memang sudah ada sejak dulu. Di Indonesia bahkan di seluruh
belahan dunia mengenal apa yang disebut dengan minuman keras. Dalam Alkitab
juga terdapat tentang minuman keras yaitu anggur.
Di
belahan Eropa terdapat berbagai jenis minuman keras yang memiliki berbagai nama
tergantung dari bahan, kegunaan serta kadar alkohol dari minuman itu sendiri,
seperti anggur, wiski, tequila, bourbon dan lain-lain.
Semakin lama hal tersebut menyebabkan terjadinya
perubahan nilai terhadap minuman keras di masyarakat. Minuman keras yang secara
hukum maupun agama dianggap hal yang tidak baik menjadi sesuatu yang dianggap
lumrah dan wajar untuk dilakukan. Akibat kebiasaan minum tersebut maka timbulah
dampak-dampak yang bersifat negatif dalam hal sosial, ekonomi dan terutama
adalah kesehatan masyarakat di daerah tersebut.
Dampak yang ditimbulkan misalnya mulai dari
meningkatnya kasus kriminal, terutama perkelahian remaja, sehingga meresahkan
warga masyarakat sekitar. Kemiskinan yang semakin bertambah. Dan kebiasaan
minum tersebut juga tentunya berdampak terhadap kesehatan masyarakat. Banyak
kecelakaan mobil disebabkan karena pengaruh alkohol di dalam tubuh manusia.
Ingat nasihat rasul Paulus: "Segala sesuatu halal bagiku, tetapi bukan
semuanya berguna. Segala sesuatu halal bagiku, tetapi aku tidak membiarkan
diriku diperhamba oleh sesuatu apapun" (1Kor 6:12).
B.
Rumusan
Masalah
Dalam makalah ini, penulis merumuskan masalah sebagai
berikut:
1. Apakah yang
dimaksud dengan Minuman Keras?
2. Faktor apa
saja yang menyebabkan maraknya Minuman Keras?
3. Apa dampak
dari Minuman Keras?
4. Bagaimana
upaya penanggulangan terhadap Minuman Keras?
5. Bagaimanakah
Minuman Keras di tinjau dari Etika Kristen?
BAB II
KAJIAN TEORITIS
A. Etika sebagai Tugas dari Ajaran tentang
Perintah Allah
Sebagai
ajaran tentang perintah Allah itu, Etika menguraikan hukum Allah dalam bentuk
Injil, yaitu bagaimana Allah menguduskan manusia yang dipilih-Nya. Itu sebabnya
Etika berasaskan pada penyataan akan Yesus Kristus yang sekaligus Allah yang
kudus dan manusia yang dikuduskan.
Itu
sebabnya juga Etika merupakan bagian dari ajaran tentang Allah. Dengan
menyatakan manusia itu milik-Nya, Allah menyatakan kerelaan-Nya untuk
bertanggung jawab atas manusia. Etika menyaksikan karunia Allah sejauh Ia
membina dan mewajibkan manusia untuk hidup sepantasnya.
B. Tentang Minuman Keras
Minuman keras mengandung alkohol dengan berbagai golongan terutama etanol
(CH3CH2OH) dengan kadar tertentu yang mampu membuat peminumnya menjadi mabuk
atau kehilangan kesadaran jika diminum dalam jumlah tertentu. Secara kimia
alkohol adalah zat yang pada gugus fungsinya mengandung gugus – OH. Alkohol
diperoleh dari proses peragian zat yang mengandung senyawa karbohidrat seperti
gula, madu, gandum, sari buah atau umbi-umbian. Jenis serta golongan dari
alkohol yang akan dihasilkan tergantung pada bahan serta proses peragian. Dari
peragian tersebut akan didapat alkohol sampai berkadar 15% tapi melalui proses
destilasi memungkinkan didapatnya alkohol dengan kadar yang lebih tinggi bahkan
sampai 100%. Ada 3 golongan minuman berakohol yaitu:
o Golongan A;
kadar etanol 1%-5% misalnya dan tuak dan bir
o Golongan B;
kadar etanol 5%-20% misalnya arak dan anggur
o Golongan C;
kadar etanol 20%-45% misalnya whiskey dan vodca.
Di Bali sendiri minuman keras dibuat dari bahan aren. Aren ini kemudian
difermentasikan dengan cara tradisional maka didapatlah tuak, jika tuak ini diolah maka akan
diperoleh minuman dengan kadar alkohol sampai 15% yang kemudian dinamakan arak.
Arak dengan kadar alkohol yang lebih tinggi sering disebut dengan nama arak
api, disebut demikian kerena jika arak ini disulut dengan api maka akan
langsung terbakar.
Minuman
beralkohol biasanya dipisah menjadi tiga jenis, yaitu:
1. Bir
1. Bir
Bir terbuat dari biji-bijian
gandum barley yang direndam di dalam air dan dikeringkan, dibumbui dengan
tanaman hop yang menambah rasa pahit khas bir. Lalu diproses dan
difermentasikan dengan ditabur ragi, untuk kemudian dibiarkan selama beberapa
hari atau beberapa minggu sampai proses fermentasi, di mana ragi mengubah
kandungan gula di dalam campuran itu menjadi alkohol dan karbon dioksida.
Setelah itu, bir dimasukkan lagi ke dalam tangki tertutup dan dibiarkan ‘menua’
selama beberapa minggu atau beberapa bulan. Setelah kemudian difilter dan
dipasteurisasi, akhirnya jadilah bir. Dalam hasil akhirnya, kandungan alkohol
di dalam bir adalah 2-6 persen, walau beberapa jenis bir mengandung sekitar 14
persen alkohol.
2.
Wine
Wine dibuat dari anggur yang diproses, kemudian difermentasikan. Jenis anggur yang dipilih untuk difermentasikan, detail-detail kecil dalam pemrosesan seperti seberapa besar tekanan yang diberi ke anggur untuk memisahkan antara kulit dengan airnya, sampai faktor seperti iklim dan jenis tanah tempat anggur ditumbuhkan pun diperhitungkan untuk membuat satu botol wine. Kandungan alkohol ethanol di dalam wine terbilang ampuh menumpas bakteri-bakteri dan mikroorganisme sumber penyakit, dan karena itu, dulu wine lebih aman diminum daripada air maupun susu.
Wine dibuat dari anggur yang diproses, kemudian difermentasikan. Jenis anggur yang dipilih untuk difermentasikan, detail-detail kecil dalam pemrosesan seperti seberapa besar tekanan yang diberi ke anggur untuk memisahkan antara kulit dengan airnya, sampai faktor seperti iklim dan jenis tanah tempat anggur ditumbuhkan pun diperhitungkan untuk membuat satu botol wine. Kandungan alkohol ethanol di dalam wine terbilang ampuh menumpas bakteri-bakteri dan mikroorganisme sumber penyakit, dan karena itu, dulu wine lebih aman diminum daripada air maupun susu.
3.
Spirits
Spirits adalah istilah yang diberikan untuk minuman-minuman keras yang dibuat dari proses penyulingan. Hasil fermentasi tertentu disuling, dan proses penyulingan ini mengkonsentrasikan kandungan alkoholnya serta menghilangkan rasa-rasa yang dianggap tidak enak. Hasilnya adalah minuman beralkohol dengan kandungan alkohol yang terbilang tinggi, sekitar 40-50 persen alkohol. Contoh minuman yang bisa disebut sebagai spirits adalah whiskey dan vodka.
Spirits adalah istilah yang diberikan untuk minuman-minuman keras yang dibuat dari proses penyulingan. Hasil fermentasi tertentu disuling, dan proses penyulingan ini mengkonsentrasikan kandungan alkoholnya serta menghilangkan rasa-rasa yang dianggap tidak enak. Hasilnya adalah minuman beralkohol dengan kandungan alkohol yang terbilang tinggi, sekitar 40-50 persen alkohol. Contoh minuman yang bisa disebut sebagai spirits adalah whiskey dan vodka.
BAB III
PEMBAHASAN
A. Pengertian Minuman Keras
Minuman keras / beralkohol adalah minuman yang mengandung etanol.
Etanol adalah bahan psikoaktif dan konsumsinya menyebabkan penurunan kesadaran.
Di berbagai negara, penjualan minuman
keras / beralkohol dibatasi ke sejumlah kalangan saja, umumnya orang-orang
yang telah melewati batas usia tertentu.
Minuman keras meliputi seluruh jenis
minuman yang mengandung alkohol (nama kimianya etanol). Menurut catatan arkeologi, minuman beralkohol sudah
dikenal manusia sejak kurang lebih 5000 tahun yang lalu. Minuman beralkohol
merupakan bagian dari kehidupan sehari-hari pada berbagai kebudayaan tertentu.
Di Indonesia, dikenal beberapa minuman lokal yang beralkohol, misalnya brem,
tuak, dan ciu.
Alkohol adalah zat penekan susuan syaraf
pusat meskipun dalam jumlah kecil mungkin mempunyai efek stimulasi ringan.
Bahan psikoaktif yang terdapat dalam alkohol adalah etil alkohol yang diperoleh
dari proses fermentasi madu, gula sari buah atau umbi umbian. Nama yang populer
: minuman keras (miras), kamput, tomi (topi miring), cap tikus , balo, dll.
B.
Factor Penyebab
Minuman Keras
Menurut
teori Lawrence Green (1980), mengemukakan bahwa perilaku individu mempunyai
pengaruh positif terhadap pemeliharaan dan peningkatan kesehatan, yang
dipengaruhi oleh 3 faktor pendukung, yaitu:
a) Faktor
Prediposisi (predisposing factors)
Masalah
dalam hidup manusia berasal dari dua sumber. Pertama, yang berasal dari luar
diri, yang seringkali disebut sebagai faktor pencetus/precipitating factor, dan
yang kedua berasal dari dalam diri individu itu sendiri. Yang kedua ini
seringkali disebut sebagai faktor
bawaan/predisposing factor, yang
sebenarnya sudah menjadi masalah pada dirinya sendiri sebelum ada faktor
pencetus yang hadir.
Faktor
ini menyebabkan pemuda / remaja tidak berfikir panjang atas jalan keluar yang
diambil karena masalah yang dihadapinya. Yaitu mencakup hal berikut:
1. Kebiasaan
minum minuman keras sudah menjadi kebiasaan bagi pemuda / remaja dikota-kota
besar yang salah pergaulan dan sebagai pelarian dari suatu masalah.
2. Kepercayaan
pemuda / remaja jika meminum minuman keras dapat menghilangkan stres, beban
yang ada, dan lain-lain.
b) Faktor
Pendukung (Enabling factors)
Faktor ini terwujud dalam lingkungan Fisik. Yaitu
mencakup:
1. Ketersediaan
faktor: Minuman Keras umumnya mudah ditemukan, hal ini dikarenakan adanya
warung atau toko yang masih menjual minuman keras secara bebas.
2. Ketercapaian
fasilitas: Fasilitas perkotaan atau kampung yang padat penduduk memungkinkan
banyaknya warung atau toko menyediakan / menjual minuman keras.
c) Faktor
Pendorong (reinforcing factors)
Sebagai
faktor pendorong untuk berperilaku yang diharapkan. Faktor ini mencakup:
1. Ceramah dari
tokoh masyarakat tentang undang-undang juga Firman Tuhan yang melarang Minuman
Keras.
2. Adanya
seminar kesehatan tentang bahaya Minuman Keras.
C.
Dampak
Minuman Keras
Sebenarnya minum minuman beralkohol baik jika
diminum pada dosis yang kecil pada saat-saat tertentu. Misalnya saat cuaca
dingin atau sehabis makan daging kerena kemampuan alkohol untuk meningkatkan metabolisme
serta suhu tubuh. Namun selain itu selebihnya alkohol malah disalahgunakan
sehingga yang muncul lebih banyak adalah dampak negatif ketimbang dampak
positifnya. Dampak negatif yang ditimbulkan akibat minum minuman keras antara
lain:
o Jika dilihat
dari segi kesehatan, kebiasaan minum minuman keras tentu akan berdampak negatif
terhadap kesehatan, begitu pula dengan di Sidemen. Peminum biasanya menampilkan
ciri fisik yang berbeda dari orang biasanya, perut bagian bawah (sisikan)
mereka terlihat buncit sedangkan tubuh mereka sendiri kurus, hal itu kerena
mereka minum tuak terlalu sering / minum
tuak berlebihan. Selain itu mereka memiliki kantung mata hitam akibat terlalu
sering bagadang.
Hal tersebut baru yang terlihat dari
luar, belum penyakit-penyakit lain yang juga ditimbulkan akibat kebiasaan minum
minuman keras, antara lain penyakit hati, jantung, dan otak. Akibat begadang
minum sampai larut malam maka tentu tubuh mereka akan lemas sehingga tidak ada
semangat untuk bekerja padahal mereka membutuhkan uang untuk hidup. Begitu pula
bagi yang masih sekolah, di sekolah akan mengantuk dan tidak konsentrasi
terhadap pelajaran. Sehingga secara tidak langsung kebiasaan minum ini
berdampak pada ekonomi serta tingkat pendidikan mereka yang rendah.
o Jika dilihat
dari segi sosial, kebiasaan minum minuman keras ini banyak menimbulkan masalah.
Seperti misalnya perkelahian, ketidaknyamanan orang yang tinggal di sekitarnya,
serta penyebab terjadinya kecelakaan lalu lintas. Selain itu minuman keras juga
biasanya menjadi penyebab terjadinya kekerasan dalam rumah tangga (KDRT).
D.
Upaya
Penanggulangan Terhadap Minuman Keras
Tampaknya Miras
sulit apabila harus dibasmi/dihilangkan sama sekali. Mungkin dari sisi agama
masalah Miras tidak ada toleransi, namun kita perlu juga melihatnya dari sisi
lain yaitu kepentingan Pariwisata. Dengan demikian yang penting bukan membasmi
Miras, tapi memperhatikan perangkat hukum untuk mengaturnya dan kemudian
menegakkan peraturannya.
Penyalahgunaan
terhadap izin dan peraturan daerah tentang Miras harus ditindak tegas dengan
cara menghukum pelakunya, bukan memusnahkan Mirasnya. Legalisasi dan lokalisasi
Miras ini tentunya akan menambah penghasilan asli daerah (PAD).
E.
Tinjauan
Etika Kristen
Dalam
buku Iris V. Cully yang berjudul Dinamika
Pendidikan Kristen, mengatakan: “Judul berita utama dalam minggu ini
mungkin melaporkan meluasnya penggunaan minuman
keras oleh para remaja”. Hal tersebut dikarenakan ketiadaan kasih dan
penekanan yang menyerang banyak anak-anak, itu mengganggu dan menimbulkan
penyimpangan dalam pertumbuhan kepribadian.
Para
psikolog anak meneliti bidang-bidang kebutuhan anak, mereka menyaksikan betapa
pentingnya anak itu diterima sebagai pribadi yang unik. Setiap anak adalah
dirinya sendiri dan tidak lain dari itu. Semua anak menghadapi serangkaian
tugas perkembangan yang harus dicapai pada tingkat kedewasaan masing-masing
pribadi. Rasa aman emosional merupakan lingkungan yang mendasar yang penting
bagi tugas perkembangan ini, yang mencakup usaha untuk melibatkan emosi ke
dalam pola kehidupan.
1.1 Pandangan
Alkitab Terhadap Minuman Keras
Paulus
berkata kepada Timotius: "Janganlah lagi minum air saja, melainkan
tambahkanlah anggur sedikit, berhubung pencernaanmu terganggu dan tubuhmu
sering lemah" (1Tim 5:23).
Ayat ini tidak berarti
Paulus menganjurkan setiap orang Kristen untuk minum sedikit anggur, sebab
anjuran Paulus agar Timotius minum anggur adalah karena Timotius "sering
lemah" dan "pencernaannya terganggu". Tetapi banyak orang Kristen
telah memakai ayat ini sebagai suatu alasan mengapa mereka minum anggur. Bahkan
mereka memegahkan kelakuan tersebut adalah Alkitabiah, padahal mereka tidak
sakit dan tidak lemah.
Bagaimana Alkitab menasihati
orang supaya waspada dalam hal minum anggur?
1. Alkitab
sering memperingatkan adanya bahaya kalau minum sesuatu yang mengandung
alkohol: "Jangan melihat kepada anggur, kalau merah menarik warnanya, dan
mengilau dalam cawan, yang mengalir masuk dengan nikmat, tetapi kemudian
memagut seperti ular, dan menyemburkan bisa seperti beludak" (Ams
23:31-32).
2. Alkitab juga
melarang kita mabuk oleh anggur: "Dan janganlah kamu mabuk oleh anggur,
karena anggur menimbulkan hawa nafsu, tetapi hendaklah kamu penuh dengan
Roh" (Efe 5:18). Cara yang terbaik untuk tidak mabuk anggur adalah tidak
minum anggur. Ayat-ayat lain yang melarang kita mabuk anggur adalah sebagai
berikut: Rom 13:13; 1Kor 5:11, 6:10; Tit 2:3; 1Tim 3:8, dan lain-lain.
3. Alkitab
mencantumkan akibat beberapa orang yang mabuk anggur, misalnya: Nuh yang telanjang
karena mabuk (Kejadian 9), Lot yang bersetubuh dengan kedua anak perempuannya
karena mabuk (Kejadian 19), dan lain-lain. Dengan demikian kita mengetahui
bahwa alkohol sanggup memperdaya seseorang sehingga orang tersebut mudah
berbuat dosa.
4. Alkitab juga
mencantumkan orang-orang yang diasingkan oleh Tuhan untuk sesuatu jabatan yang
suci dilarang minum air anggur, misalnya:
a. Orang nazir
dilarang minum anggur dan minuman yang memabukkan (Bil 6:2-3).
b. Harun dan
orang-orang Lewi yang melayani di dalam kemah pertemuan, dilarang minum anggur
atau minuman keras (Im 10:9).
c. Yohanes
Pembaptis juga dilarang minum anggur atau minuman keras (Luk 1:15).
Mengapa Tuhan melarang kita menjadi
mabuk? Karena hidup ini adalah peperangan rohani, dan kita harus mengendalikan
diri dan berjaga-jaga (1 Tes. 5:6). Pertama,
kita perlu berjaga-jaga untuk melayani Tuhan. Tuhan senantiasa menghendaki kita
selaras dengan Dia, dan orang-orang mempunyai kebutuhan pada saat yang tidak
terduga. Hamba Tuhan selalu ”siap sedia” dan harus siap dan bersedia untuk
melayani. Kedua, musuh kita Iblis,
berjalan keliling seperti singa yang mengaum-aum mencari seseorang untuk
ditelannya (1 Pet. 5:8). Roh-roh jahat biasanya menyusupi manusia melalui
pikiran mereka, dan Alkitab dipenuhi dengan instruksi mengenai cara mengelola
pikiran kita secara tepat yaitu melalui mengendalikan pikiran kita dan
menjadikannya pikiran ilahi. Misalnya:
o
Roma 12:2
Janganlah kamu menjadi
serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga
kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan
kepada Allah dan yang sempurna.
o
1 Tesalonika 5:6-8
(6) Sebab itu baiklah jangan kita tidur seperti orang-orang lain,
tetapi berjaga-jaga dan sadar.
(7) Sebab mereka yang tidur, tidur waktu malam dan mereka yang mabuk,
mabuk waktu malam.
(8) Tetapi kita, yang adalah orang-orang siang, baiklah kita sadar
(mengendalikan diri, pikiran yang terang), berbajuzirahkan iman dan kasih, dan
berketopongkan pengharapan keselamatan.
2 Korintus 10:5b menyebutkan, ”Kami
menawan segala pikiran dan menaklukkannya kepada Kristus”. Beginilah caranya
kita meneguhkan pikiran kita terhadap musuh kita. Setan, yang terus menerus
menyerang kita dengan perangsang yang dirancang untuk menawan pikiran kita
dalam arah yang tidak kudus, yang menyebabkan kita bertindak dalam cara hidup
yang tidak kudus, dan akhirnya membuka pikiran kita kepada pengaruh roh jahat. Dalam
Alkitab, Tuhan memakai kata “hati” yang menunjuk kepada lubuk hati terdalam
(nurani), kedalaman pikiran, di mana iman yang sejati atau ketidakpercayaan berdiam.
Dia menasihati orang percaya untuk menjaga hati kita agar kita tidak memberikan
peluang bagi pengaruh jahat masuk ke dalam hati kita, karena jika pengaruh
jahat itu masuk, akan mengakibatkan kehancuran.
Pada kenyataannya, ketika seseorang
mabuk, dia kehilangan pikiran. Dia tidak dapat menjaga hatinya, dan sulit atau
mustahil bagi dia untuk melayani Tuhan atau umat Tuhan dengan cara yang
efektif. Seseorang yang mabuk tidak efektif dalam mendoakan atau melayani orang
lain. Lebih lagi, seorang pemabuk membuka dirinya sendiri kepada kemungkinan
masuknya roh jahat ke dalam pikirannya dan mengakibatkan kebingungan atau
kerusakan kepada dirinya sendiri atau orang lain.
1.2 Tokoh-tokoh dalam Alkitab
Terdapat beberapa tokoh dalam
Alkitab yang Mabuk karena minum anggur. Diantaranya yaitu:
o
Bacaan
: Kejadian 9:18-28
Cerita
ini terjadi tak lama setelah air bah surut. Yang selamat dari bahtera adalah
Nuh dan istrinya, juga anak-anak Nuh bersama dengan istri mereka masing-masing.
Mereka inilah yang kemudian beranak cucu dan memenuhi bumi ini.
Dikatakan
bahwa pekerjaan Nuh setelah air bah adalah bertani. Tanaman yang digarapnya
adalah anggur. Dialah yang pertama kali membuat kebun anggur di bumi ini.
Sebagai seorang pekebun anggur, tentu saja Nuh mengusahakan dengan baik apa
yang menjadi pekerjaannya itu. Dari kisah yang terjadi selanjutnya, dapat
dipastikan bahwa kebun anggur milik Nuh tentu berhasil dengan baik.
Oleh
karena hasil yang baik itulah, kini Nuh menikmati anggur hasil kebunnya. Ia
minum anggur. Nuh kelebihan minum anggur sehingga ia menjadi mabuk. Karena
kelewat mabuk, Nuh lupa diri sampai-sampai ia menjadi telanjang dalam kemahnya.
Tindakan
dari Nuh di dalam kemahnya menarik perhatian dari Ham. Sehingga ia melihat ke
dalam kemah ayahnya. Kemudian setelah itu ia memberitahukan hal tersebut kepada
kedua saudaranya, Sem dan Yafet. Kata “memberitahukan” dalam hal ini
diterjemahkan dari kata Ibrani nagad yang
berarti memberitahukan dengan nada mengolok-olok. Jadi dalam hal ini Ham
memberitahukan kepada kakak dan adiknya mengenai perilaku ayahnya yang
memalukan tersebut.
Kedua
saudaranya itu kemudian mengambil inisiatif untuk menyelamatkan “muka” ayahnya.
Tentu saja menyelamatkan dari penglihatan para menantunya, yakni istri-istri
dari ketiga anaknya.
Setelah
sadar, barulah Nuh merasa “ditelanjangi” kembali oleh Ham, anaknya. Tentu saja
hal itu diketahuinya setelah mendengar cerita entahkah dari istrinya, anak-anaknya
atau para menantunya. Sebagai orang tua, ia merasa telah didurhakai oleh
anaknya sendiri. Maka cerita ini kemudian ditutup dengan kutukan Nuh terhadap
Ham dan pemberkatatan Sem dan Yafet.
o Bacaan :
Kejadian 19:30-39
Anak-anak
perempuan Lot mengira bahwa mereka adalah satu-satunya kaum wanita yang selamat
dari pemusnahan itu. Karena itu, mereka percaya bahwa kewajiban mereka adalah
untuk mengandung anak-anak dan meneruskan umat manusia. Selama dua malam
berturut-turut, mereka membuat ayah mereka mabuk sehingga ia tidur dengan
mereka, dan mereka mengandung. Anak pertama dinamai Moab,
dan ia menjadi leluhur orang Moab sekarang. Anak kedua dinamai Ben-Ami dan
ia menjadi leluhur bani Amon sekarang.
BAB
IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Ada
dua faktor yang mempengaruhi seseorang menjadi peminum minuman keras. Di tinjau
dari faktor internalnya adalah karena banyaknya masalah yang dihadapi khususnya
para remaja yang masih labil, sehingga mengganggu psikologis dan kerohanian
mereka. Maka, ia menghilangkan rasa stres dengan cara meminum minuman keras.
Jika
ditinjau dari faktor eksternalnya, dikarenakan salah pergaulan. Pada umumnya,
remaja memiliki rasa ingin tahu yang sangat tinggi. Rasa ingin tahu itu yang
membuat mereka mengikuti apa yang di lakukan oleh temannya sehingga terjerumus.
B. Saran
1. Untuk
Pemerintah
Pemerintah sebaiknya lebih ketat lagi
dalam mengatasi masalah Minuman Keras. Perlunya ketegasan pemerintah dan
penguasa dalam membatasi atau bahkan menghapuskan minuman keras dari
lingkungan.
2. Untuk
Gereja
Gereja diharapkan memperhatikan para
peminum minuman keras, memberikan pertolongan dan konseling untuk mencari
sebab-sebab dan jalan penyelesaiannya.
3. Untuk
Keluarga
Membina kerohanian mereka untuk
mengatasi masalah alkohol, sebab cara yang terbaik untuk membantu mereka adalah
membawa mereka mengenal Tuhan, serta dibaharui di dalam Dia.
4. Untuk
Masyarakat
Memberi perhatian juga pengertian kepada
para peminum minuman keras, sehingga mereka
merasa bahwa dirinya berarti bagi orang lain dan tidak akan menyia-nyiakan
hidupnya untuk hal yang tidak baik.
DAFTAR
PUSTAKA
1. Green,
Clifford.1998.Teolog Kemerdekaan.Jakarta:
BPK Gunung Mulia.
2. Cully, Iris V.2009.Dinamika Pendidikan Kristen.Jakarta:BPK Gunung Mulia.
3. Www.google.com
2. Cully, Iris V.2009.Dinamika Pendidikan Kristen.Jakarta:BPK Gunung Mulia.
3. Www.google.com
Langganan:
Postingan (Atom)